
Gunung Dukono adalah salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara. Gunung ini dikenal dengan aktivitas vulkaniknya yang hampir terus-menerus sejak 1933. Masyarakat dan peneliti selalu memantau aktivitasnya karena potensi bahaya dan keunikannya.
Lokasi dan Akses Menuju Gunung Dukono
Gunung Dukono berada di Kabupaten Halmahera Utara, Pulau Halmahera, Maluku Utara. Lokasinya cukup terpencil dan dikelilingi hutan tropis lebat. Akses menuju gunung ini dimulai dari Kota Ternate. Dari sana, perjalanan darat menuju Tobelo dan lanjut ke Desa Mamuya yang merupakan pos pengamatan utama.
Rute Perjalanan dan Transportasi
Dari Kota Ternate, perjalanan menggunakan kendaraan roda empat ke Tobelo membutuhkan waktu beberapa jam. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Desa Mamuya menggunakan kendaraan atau perahu kecil. Dari Mamuya, pendaki memulai perjalanan menuju kawah gunung.
Kondisi Medan dan Fasilitas
Medan pendakian cukup menantang dengan hutan yang lebat dan jalur berbatu. Fasilitas umum di sekitar gunung masih minim. Pendaki disarankan membawa perlengkapan lengkap dan persiapan matang.
Aktivitas Vulkanik Gunung Dukono
Gunung Dukono terkenal dengan letusan kecil hingga sedang yang sering terjadi. Aktivitasnya berlangsung hampir tanpa henti selama beberapa dekade terakhir. Aktivitas vulkanik berupa semburan abu dan gas terus dipantau.
Erupsi Terkini dan Kolom Abu Vulkanik
Pada bulan Mei hingga Juli 2025, Gunung Dukono mengalami beberapa kali erupsi dengan kolom abu mencapai hingga 1.400 meter. Abu vulkanik berwarna putih ke abu-abu tebal. Arah penyebaran abu sering berubah sesuai angin, kadang ke barat laut atau timur.
Dampak Erupsi bagi Sekitar
Erupsi abu vulkanik menyebabkan gangguan pernapasan dan jarak pandang menurun. Abu menutupi area pemukiman dan lahan pertanian di sekitar gunung. Pemerintah setempat mengimbau warga untuk waspada dan selalu memakai masker.
Rekomendasi Keselamatan dan Waspada Masyarakat
Badan Geologi mengeluarkan imbauan bagi masyarakat dan pengunjung agar tidak mendekati radius 4 kilometer dari kawah aktif. Ini untuk menghindari bahaya lontaran batu pijar dan gas beracun. Masker dan alat pelindung pernapasan sangat disarankan.
Zona Bahaya dan Evakuasi
Zona bahaya di sekitar kawah ditandai dengan radius aman minimal 4 kilometer. Evakuasi segera dilakukan jika aktivitas meningkat secara signifikan. Koordinasi antara pemerintah dan warga sangat penting dalam mitigasi bencana.
Perlindungan Diri dari Abu Vulkanik
Masyarakat diminta menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Pakaian pelindung juga dianjurkan terutama saat berada di luar ruangan. Kebersihan lingkungan harus dijaga agar abu tidak menyebar luas.
Keindahan Alam dan Keunikan Gunung Dukono
Selain aktivitas vulkanik, Gunung Dukono menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Kawasan ini dikelilingi hutan tropis yang menjadi habitat berbagai flora dan fauna endemik. Panorama kawah aktif dan aliran lava menambah daya tarik.
Flora dan Fauna Endemik
Hutan di sekitar Dukono adalah rumah bagi berbagai jenis tumbuhan langka dan satwa endemik. Keanekaragaman hayati ini penting untuk pelestarian alam dan penelitian ilmiah. Ekosistem ini juga berperan dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Pesona Kawah dan Aliran Lava
Kawah aktif Malupang Warirang menjadi pusat aktivitas vulkanik. Aliran lava yang keluar dari kawah menciptakan pemandangan dramatis. Wisatawan dan pendaki yang berani menjelajahi area ini akan mendapatkan pengalaman unik.
Potensi dan Tantangan dalam Pengelolaan Gunung Dukono
Pengelolaan kawasan Gunung Dukono menghadapi tantangan karena aktivitas vulkanik yang terus-menerus. Namun, potensi wisata alam dan pendidikan geologi sangat besar. Pemerintah dan ilmuwan bekerja sama untuk mitigasi bencana dan konservasi.
Pengembangan Wisata Alam Berkelanjutan
Wisata berbasis alam dan edukasi geologi menjadi fokus pengembangan. Fasilitas pendukung dan jalur aman untuk pendaki sedang dibangun. Promosi keunikan gunung api aktif menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Mitigasi Risiko Bencana dan Penelitian
Monitoring aktivitas vulkanik terus ditingkatkan dengan alat canggih. Penelitian tentang dinamika gunung api dilakukan secara intensif. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana.