bitcoinutopia

Kegempaan Gunung Soputan Didominasi Gempa Tektonik Jauh

3951636160

Gunung Soputan yang terletak di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, kembali menunjukkan aktivitas kegempaan tinggi. Saat ini statusnya waspada (Level II) menurut Badan Geologi KESDM. Aktivitas kegempaan tersebut didominasi oleh gempa tektonik jauh yang berasal dari luar area gunung api.

Aktivitas Kegempaan Gunung Soputan

Pada periode awal April 2025, seismograf merekam berbagai jenis gempa di sekitar Gunung Soputan. Data menunjukkan gempa guguran sebanyak 26 kali. Gempa vulkanik dangkal tercatat sebanyak 28 kali, dan gempa vulkanik dalam sebanyak 7 kali. Hanya ada satu gempa tektonik lokal, tetapi gempa tektonik jauh mencapai 94 kali. Dominasi gempa tektonik jauh ini menunjukkan adanya pergerakan lempeng aktif di wilayah sekitar gunung.

Gempa tektonik jauh sendiri berasal dari sumber yang berada jauh dari Gunung Soputan, namun tetap memengaruhi aktivitas kegempaan gunung berapi ini. Kondisi ini membuat Gunung Soputan menjadi salah satu gunung api dengan tingkat kegempaan cukup tinggi dan beragam jenis gempa.

Pengamatan Visual Gunung Soputan

Secara visual, Gunung Soputan terlihat jelas dan sering tertutup kabut. Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas yang bervariasi, mulai dari tipis sampai tebal. Tinggi asap kawah ini berkisar antara 10 hingga 100 meter dari puncak gunung.

Hingga kini, belum ditemukan adanya guguran lava atau material vulkanik lain yang keluar dari kawah utama. Tinggi asap kawah yang masih di bawah 100 meter menandakan aktivitas vulkanik yang masih tergolong ringan. Namun, tetap harus diwaspadai karena fluktuasi aktivitas dapat berubah sewaktu-waktu.

Potensi Bahaya dan Risiko Erupsi

Meski aktivitas kegempaan cukup tinggi, aktivitas vulkanik secara keseluruhan masih relatif sama dengan periode sebelumnya. Namun, Badan Geologi memperingatkan masyarakat mengenai potensi bahaya jika Gunung Soputan mengalami erupsi.

Potensi bahaya utama meliputi lontaran material vulkanik, aliran lava, dan guguran piroklastik yang bisa terjadi di sekitar kawah. Jika terjadi erupsi besar, potensi bahaya sekunder berupa lahar atau aliran material vulkanik cair juga bisa muncul. Lahar ini berpotensi mengalir di sepanjang sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Soputan.

Dengan kondisi topografi yang curam dan sistem sungai yang mengarah ke pemukiman, risiko bencana lahar menjadi perhatian utama. Oleh sebab itu, kesiagaan dan mitigasi bencana sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif bagi masyarakat sekitar.

Imbauan dan Tindakan Pencegahan

Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Informasi resmi dan perkembangan aktivitas gunung harus selalu diperhatikan dari sumber yang terpercaya.

Masyarakat dianjurkan menjauhi area berbahaya di sekitar Gunung Soputan, terutama zona kawah dan lembah sungai yang rawan lahar. Pemerintah daerah dan pihak berwenang juga diharapkan meningkatkan sosialisasi serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.

Pemasangan alat peringatan dini dan pemantauan intensif menjadi kunci utama mitigasi bencana. Masyarakat sekitar juga diimbau untuk memiliki rencana evakuasi yang jelas dan rutin mengikuti simulasi bencana.

Kesimpulan dan Harapan

Kegempaan Gunung Soputan didominasi oleh gempa tektonik jauh yang menunjukkan aktivitas lempeng yang dinamis. Meskipun aktivitas vulkanik relatif stabil, potensi erupsi dan bahaya sekunder tetap harus diwaspadai.

Kesadaran masyarakat dan koordinasi antar instansi berwenang menjadi faktor penting dalam mengurangi risiko bencana. Pemantauan berkala oleh Badan Geologi juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan terbaru.

Exit mobile version